Hidup berdua dengan sang adik dan keduanya tidak mempunyai kemampuan mencari nafkah. Karena memang, keduanya adalah orang berkebutuhan khusus. Sang kakak penyandang tuna rungu, sedang sang adik penyandang tuna grahita. Dengan demikian untuk kebutuhan sehari-harinya banyak bergantung pada tetangga. Itulah Endah Budi warga di salah satu gang kecil diwilayah Kertajaya.

 “Memang sangat memprihatinkan kondisinya. Waktu survey kita mengalami kesulitan untuk berkomunikasi. Untungnya kita ditemani oleh tetangganya yang bisa menceritakan kondisi keluarga Endah Budi. Menurut tetangganya, mereka tidak memiliki dokumen identitas sehingga kesulitan untuk mengurus bantuan dari Pemkot.” ujar Tjahya Hariandayani, Ketua Tim SBW Peduli.

Diceritakan lebih lanjut, Endah Budi tersebut adalah salah satu penerima santunan SBW Peduli pada penyaluran tahap II. Pada 21 September lalu, SBW Peduli telah melakukan penyaluran bantuan tahap V. Dengan demikian untuk tahun 2022 ini, tinggal program bantuan modal bagi PK5 yang belum direalisasi SBW Peduli. Bantuan tersebut akan menyasar sekitar 50 PK5 yang ada diwilayah Kecamatan Wonocolo.

Sampai dengan akhir September, SBW Peduli telah menyalurkan bantuan kepada 269 orang. Bantuan tersebut dalam bentuk santunan yang diberikan kepada 107 orang. Sedangkan bantuan modal usaha telah diberikan kepada 128 orang. Diantara penerima bantuan modal usaha tersebut terdapat 6 anggota SBW yang usahanya terdampak pandemi Covid. Bantuan SBW Peduli juga dalam bentuk beasiswa yang telah disalurkan kepada 34 anak dari keluarga miskin.

Penyaluran bantuan SBW Peduli tahun ini terdapat perbedaan dibanding sebelumnya. Saat ini SBW Peduli juga memberikan bantuan pada anggota yang diantaranya bantuan modal usaha. Selain itu anggota yang suaminya meninggal akibat covid juga mendapat bantuan dalam kategori bantuan anak yatim untuk anaknya. Bantuan anak yatim ini telah direalisasi pada penyaluran tahap I yaitu sebanyak 94 anak. (gt)