Pengurus FKJU masa bhakti 2017-2019

Hampir 50% anggota mempunyai usaha, sayangnya tidak semua terdata dengan lengkap. Kebanyakan anggota terdata sebagai ibu rumah tangga tanpa menyebutkan jenis usahanya. Demikian yang disampaikan Ibu Indra, Ketua Kopwan SBW dihadapan anggota FKJU pada 15 Maret lalu.

Kegiatan yang diselenggarakan di gedung III SBW ini merupakan rangkaian dari proses pemilihan pengurus FKJU masa bhakti 2017-2019. Pada kesempatan tersebut, Ibu Indra berharap agar pengurus FKJU terpilih nantinya mempunyai program pendataan anggota. Dari data tersebut, FKJU akan tahu siapa saja anggota yang punya usaha dan bisa direkrut untuk menjadi anggota FKJU. Dari data itu pula nantinya FKJU bisa menyusun program kerja sesuai dengan kebutuhan anggotanya.

Disampaikan pula, untuk pengurus Kopwan SBW yang menjadi kontak person dalam urusan FKJU diserahkan pada Ibu Shinta, Wakil Ketua II Kopwan SBW. Diharapkan nantinya ada senergi antara FKJU dengan elemen lainya di Kopwan SBW. Diantaranya bisa bekerjasama dengan SBW Peduli dalam program desa binaan. FKJU juga diharapkan bisa menarik kelompok-kelompok ekonomi menjadi anggotanya.

“Selama ini bagaimana, apakah FKJU sudah dirasakan manfaatnya ?” tanya Ibu Indra kepada anggota FKJU yang hadir. Tapi nampaknya ada keraguan untuk menjawab pertanyaan tersebut. “Sudah ada manfaatnya tapi kurang maksimal,” jawab anggota FKJU.

Mendapat jawaban tersebut, Ibu Indra mengajak semua untuk bersama-sama menata FKJU agar bisa optimal manfaatnya. Dalam hal ini Ibu Indra menyarankan kepada FKJU untuk menyelenggarakan semacam Raker untuk menyusun program kerjanya. Untuk itu, Kopwan SBW akan memfasilitasi dan memberi subsidi.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Ibu Hayin, Ketua FKJU langsung menyampaikan usulan agar FKJU difasilitasi tempat untuk aktivitasnya di kantor Kopwan SBW. Termasuk stand untuk disply produk anggota FKJU yang lebih memadai. Sehingga kalau ada tamu SBW yang datang bisa diarahkan ketempat tersebut.

“Selama ini anggota merasa punya kegiatan ekonomi sendiri. Walau tidak menjadi anggota FKJU mereka merasa usahanya sudah bisa berjalan. Sehingga mereka enggan bergabung menjadi anggota FKJU. Itulah alasan mereka tidak mau bergabung menjadi anggota FKJU,” tukas Ibu Hayin.

Ada juga yang mengusulkan agar stand jajanan FKJU bisa berupa meja tidak berupa rak seperti sekarang ini, karena kurang menarik pembeli. Disamping itu, juga ada yang mengusulkan agar stand di pameran ditambah, karena yang nitip produk banyak. Akibatnya penataan stand Kopwan SBW kurang menarik.

Diujung acara, dilakukan pemilihan pengurus FKJU masa bakti 2017-2019. Dalam proses ini, awalnya tidak ada yang bersedia mencalonkan diri sebagai Pengurus FKJU. Justru yang terjadi saling tunjuk yang akhirnya muncul lima nama sebagai calon Pengurus FKJU. Mereka adalah Ibu Sukma, Ibu Sari, Ibu Khusnul, Ibu Yustiana dan Ibu Diana.

Layaknya pemilihan pengurus Kopwan SBW, merekapun diminta menyampaikan visi misinya. Tapi karena tidak ada persiapan, sehingga mereka hanya menyampaikan harapan – harapanya kalau menjadi pengurus FKJU. Tapi ada satu yang menarik dari pernyataan mereka yaitu “Mari kita cari duit bersama-sama melalui FKJU”.

Dari pemungutan suara secara langsung akhirnya Ibu Sukma (klp 362) meraih suara terbanyak dan didudukan sebagai Ketua FKJU. Sedang suara terbanyak kedua diraih Ibu Khusnul (klp 499) yang kemudian didudukan sebagai Sekretaris. Diurutan ketiga pengumpulan suara terbanyak ternyata diraih Ibu Sari dan Ibu Diana. Akahirnya dilakukan pemilihan ulang dengan cara angkat tangan. Dari cara ini ternyata banyak anggota yang menghendaki Ibu Sari (klp 263) yang kemudian diposisikan sebagai bendahara. (gt)