Tidak bisa dipungkiri, kawasan wisata Gunung Bromo memang dingin dimalam hari. Hal itulah yang dirasakan oleh rombongan karyawan Kopmen Setia Bhakti Wanita pada 13 September lalu. Awalnya memang belum terasa begitu dingin saat turun dari bus. Tapi setelah sekitar 10 menit berada diluar bus, rasa dingin mulai menyerang. Memang sensasi dingin inilah salah satu yang ingin dirasakan oleh para wisatawan di Bromo.

Rombongan yang terdiri dari karyawan, Pengurus dan Pengawas Kopmen SBW itu berangkat dari Jl Jemur Andayani pada pukul sepuluh malam. Setelah 3 jam perjalanan, sampailah rombongan di parkir Hotel Lava Hills sebagai tempat transit. Ternyata, tempat tersebut sudah ramai oleh rombongan lain. Terlambat sedikit saja, bus akan kesulitan mendapatkan tempat parkir. Maklum saat itu memang high season.

Dari Lava Hills, rombongan dijemput 15 unit jeeps untuk menuju Bukit Mentigen yang merupakan salah satu spot sunrise di Bromo. Ternyata kemacetan tidak hanya terjadi dikota, pada saat high season kawasan wisata Bromo juga mengalami kemacetan. Bahkan saat berjalan kaki menuju spot sunrise juga terasa padat. Kendati demikian suhu dingin tetap terasa menusuk tulang.

Suhu dingin, perjalanan macet dan kepadatan manusia saat menuju spot sunrise memang cukup berat dirasakan. Tapi beratnya perjuangan menuju spot sunrise itu seakan tertebus begitu matahari mulai memendarkan cahayanya disela-sela bukit. Dari puncak Bukit Mentigen ini bisa melihat sisi lain keindahan wisata Bromo, diantaranya Gunung Batok, Gunung Kursi, Pure Luhur Poten, Hamparan lautan pasir dan pemandangan Desa Ngadisari dari ketinggian 2.273 meter.

Dari gunung turun ke Pantai, itulah route karyawisata karyawan Kopmen SBW pada 13-15 September 2024. Dari dinginnya kawasan Bromo beralih ke panasnya pantai Utama Raya Situbondo. Dari sunrise di Bromo beralih ke sunset di Pantai Utama Raya. Setelah berlelah-lelah di Bromo, rombongan menuju Hotel Utama Raya sebagai tempat menginap sekaligus wisata Pantai. Ditempat inilah rombongan bisa menyaksikan sunset di Pantai dan pada pagi harinya bisa menikmati berbagai wahana air mulai banana boat hingga jetsky.

Keseruan Karyawisata karyawan SBW dengan 72 peserta ini berakhir saat makan siang di Rumah Makan Bohay yang juga berada ditepi Pantai. Di tempat inilah peserta tidak hanya menikmati makan siang disela-sela hembusan angin laut, tapi juga mendapat sajian live music. Bahkan saat itu juga diadakan lomba antar unit kerja. Diacara inilah karyawan menunjukkan eksistensinya dengan berbagai kreasi yang mengundang gelak tawa. (gt)