Penghargaan dan peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) telah digelar di Gedung Smesco- Jakarta pada 23 Pebruari lalu. Dalam acara yang dihadiri Menteri Koperasi dan UKM, Bapak Teten Masduki tersebut, Kopwan SBW termasuk salah satu penerima anugrah 100 KBI.

Dalam daftar Koperasi Besar Indonesia itu, Kopwan SBW berada di peringkat ke 35. Peringkat ini mengalami peningkatan dibanding sebelumnya. Seperti diketahui, buku 100 KBI yang diterbitkan majalah Peluang bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM tersebut merupakan keempat kalinya. Terbitan pertama tahun 2012, menempatkan Kopwan SBW pada peringkat ke 45. Kemudian posisi Kopwan SBW turun di peringkat ke 48 ditahun 2015, dan kembali menempati posisi ke 45 ditahun 2017.

Dalam koperasi besar inipun dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan besarnya asset. Untuk asset diatas Rp 1 triliun masuk dalam kategori I. Sedangkan untuk asset Rp500 miliar sampai dengan dibawah Rp 1 triliun masuk dalam kategori II. Sementara untuk kategori III, koperasi dengan aset Rp 100 miliar sampai dengan di bawah Rp 500 miliar. Kopwan SBW dalam hal ini termasuk dalam kategori III.

Pada kategori I, Kospin Jasa Pekalongan masih bertahan sebagai pemuncak koperasi besar tahun 2021, dengan aset Rp 9,6 triliun atau naik dibanding tahun 2017 sebesar Rp 7 triliun. Posisi kedua ditempati pendatang baru, KSP Sahabat Mitra Sejati dengan aset Rp 4,4 triliun, dari yang sebelumnya Rp 2,5 triliun.

Menurut Irsyad Muchtar, penulis buku 100 KBI, kriteria penilaian 100 koperasi besar mengacu pada laporan tahun 2019 silam. Selain itu, aspek manajemen, penguasaan teknologi informasi terkini, serta aspek peduli lingkungan juga menjadi nilai tambah tersendiri.

Dipaparkan pula buku setebal 250 halaman itu tidak hanya memuat 100 Koperasi Besar. “Kami telah himpun sedikitnya 500-an koperasi beraset mulai dari Rp 10 miliar hingga triliunan rupiah. Lalu kami pilih 300 koperasi saja yang masuk kriteria koperasi besar dengan pengelompokan pada tiga kategori, yaitu 100 Besar, 100 Progresif dan 100 Potensial,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bapak Teten Masduki, Menkop & UKM mengatakan buku itu bukan hanya sebagai referensi atas hasil Rating Koperasi Indonesia berdasarkan parameter yang telah ditetapkan, khususnya omzet, aset dan jumlah anggota. Namun juga menjadi pembelajaran bagi koperasi lainnya dan masyarakat bahwa koperasi Indonesia layak untuk diperhitungkan keberadaannya.

Ditambahkannya, dengan adanya profil koperasi penerima award, maka koperasi Indonesia yang besar dan mengakar dapat menjadi role model bagi pengembangan koperasi ke depannya. “Bukan hanya besar dari sisi perolehan omzet, namun juga mengakar pada kekuatan anggotanya yang menjadi ciri khas koperasi,” ujar Menkop & UKM. (gt)