Selama 13 hari sejak 3 April lalu, Sriboga Customer Center (SCC) yang berada di Sidoarjo itu diramaikan oleh anggota Kopwan SBW. Bahkan keberadaan anggota dikawasan ruko yang ada di Jl Jenggolo Sidoarjo itu sampai pukul 9 malam. Karena memang sejak 3 April, di SCC telah digelar pelatihan boga untuk anggota Kopwan SBW hingga 23 April.
Setiap hari ada sekitar 40 anggota yang datang ke SCC. Mereka terbagi dalam kelas pagi yang dimulai pukul 8 hingga pukul 2 siang dan kelas siang yang dimulai pukul 2 siang hingga pukul setengah sembilam malam. Memang jam pelatihannya cukup panjang dibanding dengan pelatihan sebelumnya. Hal ini terjadi karena proses pembuatannya membutuhkan waktu lama.
Pelatihan yang diikuti 418 anggota ini, materinya tentang membuat roti bluder, lapis legit dan ayam krispy. Untuk pembuatan roti bluder dan lapis legit inilah yang prosesnya cukup lama. Untuk adonan roti bluder misalnya membutuhkan waktu sekitar 6 jam menunggu adonan mengembang. Tapi dalam pelatihan ini, dengan menggunakan alat, prosesnya bisa dipersingkat menjadi 2 jam. Begitu pula dalam membuat lapis legit yang harus dimasak lapis demi lapis.
Dalam pelatihan ini peserta memang harus mengikuti sejak awal proses pelatihan agar pengetahuannya lengkap. “Sayangnya ada beberapa peserta yang datangnya terlambat. Bahkan ada yang baru datang saat praktek sudah berlangsung. Padahal untuk teory juga penting diikuti agar tidak bingung ketika praktek memasaknya. Akibat keterlambatan itu sudah dipastikan anggota tersebut bingung ketika mengikuti praktek. Tak mengherankan bila kemudian ia hanya mengikut saja tapi tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Kalau seperti itu sia-sia jadinya,” Ujar Bapak Denny, technical advisor SCC.
Seperti biasa dalam pelatihan yang diselengarakan di Sriboga Customer Service, selalu diawali oleh teory yang dipaparkan oleh Bapak Denny. Dalam hal ini peserta diperkenalkan berbagai jenis terigu hingga kegunaanya. Hal itu disampaikan sebelum membahas resep yang akan dipraktekkan dalam pelatihan tersebut. Setelah berteory, peserta pelatihan diajak naik ke lantai dua untuk mempraktikkan apa yang telah diteorykan.
Adalah Ibu Suratmiyati anggota kelompok 006, salah satu peserta pelatihan yang sudah punya usaha kue. Menurutnya ia merasa sangat bersyukur dengan adanya pelatihan ini. Karena dengan mengikuti pelatihan ini, Ibu Suratmiyati bisa menambah jenis produknya. Selama ini ia telah menerima banyak pesanan mulai kue basah hingga kue kering. Dengan ketrampilan barunya ini ia merasa semakin percaya diri dalam pengembangan usahanya ditengah persaingan yang semakin ketat. (gt)