Tiba-tiba listrik mati sebagian, kemudian disusul ledakan pertama dan kedua yang menyebabkan kantor Kopwan SBW gelap gulita. Begitulah kejadian pada 19 April lalu sekitar pukul 11.15 WIB di gedung Kopwan SBW. Padahal saat itu ada pelatihan TR untuk anggota yang sudah dimulai sejak 18 April. Untungnya peserta yang ada didua kelas tersebut tidak sampai panik. Merekapun dipandu Tim LC untuk keluar gedung dengan tenang.
Dengan kejadian tersebut, pelatihan untuk kelas terakhir tidak bisa dilaksanakan. Tim LC pun akhirnya menghubungi semua PPL agar menginformasikan kepada anggota tentang pembatalan pelatihan tersebut. Walaupun demikian masih ada sebagian anggota yang sempat datang ke Kopwan SBW. Namun mereka juga bisa menyadari tentang pembatalan tersebut.
Pada tahun 2018 pelatihan sistem tanggung renteng untuk anggota telah direncanakan 2 kali dalam setahun. Untuk kegiatan pertama telah dilaksanakan pada 18 – 19 April dengan target peserta 400 anggota, tapi yang mendaftar mencapai 440 anggota yang dibagi dalam 8 kelas. Dengan adanya pembatalan kelas siang pada 19 April tersebut, menyebabkan pelatihan ini hanya diikuti 277 anggota.
Berbeda dengan pelatihan sistem tanggung renteng tahun sebelumnya, untuk tahun ini tema yang diangkat “Menolong diri sendiri secara bersama dengan berkoperasi”. Dalam hal ini peserta tidak hanya dimantafkan pemahamannya tentang sistem tanggung renteng tapi juga tentang koperasi. Hal ini dimulai dengan materi game yang kemudian dikaitkan dengan gagasan koperasi dari Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi. Harapannya, dari proses pembelajaran tersebut, anggota semakin menyadari pentingnya berkoperasi sebagai upaya menolong diri sendiri secara bersama.
Sebagai aplikasi dari berkoperasi untuk menolong diri sendiri secara bersama tersebut, bisa dilakukan dengan penerapan sistem tanggung renteng. Tentu saja yang diharapkan dalam pelatihan ini, anggota bisa menerapkan sistem tanggung renteng dengan pemahaman yang tepat. Sehingga penerapan sistem tanggung renteng dikelompok bukan sekedar ritual pengajuan pinjaman saja. Sehingga yang terjadi bukan saja asset yang aman tapi juga akan menumbuhkan kebersamaan, kejujuran dan kedisiplinan, saling percaya, terbiasa musyawarah, disiplin dan tanggung jawab. Karena hal inilah yang membuat Kopwan SBW bisa bertahan hingga kini bahkan bisa terus berkembang. (gt)