Bagi Koperasi Khozanah Shiddiqiyyah (KKS), Kopwan Setia Bhakti Wanita tidaklah asing. Karena kedatangan rombongan KKS pada Januari lalu adalah untuk yang ketiga kalinya. Saat pertama kali datang, rombongan KKS mengikuti pelatihan system tanggung renteng. Kemudian kedatangan berikutnya untuk mengikuti pelatihan Pola Pembinaan Kelompok.

Kedua pelatihan yang diikuti tersebut sebagai upaya penguatan penerapan system tanggung renteng. Karena memang sudah menjadi tekad bersama sejak awal, bahwa system tenggung renteng cocok untuk pengelolaan KKS. Tak mengherankan bila dalam perjalanan penerapan system tanggung renteng tersebut, KKS juga mengundang para narasumber Kopwan SBW untuk memberikan advokasi dan pelatihan di tempatnya.

Kini, koperasi yang berbasis pesantren Shiddiqiyyah telah berkembang, walau belum semua warga Shiddiqiyyah menjadi anggotanya. Kendati demikian Kantor Cabang telah berhasil didirikan diberbagai daerah. Terkait dengan itu, koperasi yang diketuai oleh Bapak Nurul Hidayat ini pun bermaksud meningkatkan kompetensi para Kepala Cabangnya. Sehingga pengembangan KKS diberbagai daerah bisa dioptimalkan. Hal tersebut sejalan dengan misi organisasi Shiddiqiyyah yaitu memakmurkan warga Shiddiqiyyah. Disamping juga sebagai jatidiri KKS untuk mewajibkan semua warga Shiddiqiyyah menjadi anggota.

Terkait dengan peningkatan kompetensi para Kepala Cabang tersebut, mereka diikutkan dalam Pelatihan SKKNI dengan skema Kepala Cabang/ manajer. “Pak Nurul dan Bu Umul tentu sudah tidak asing lagi bagi kami. Terimakasih, ini yang ketiga kalinya KKS memberi kepercayaan kepada SBW untuk memberikan pelatihan. Kali ini SBW sebagai penyelenggara Bimtek SKKNI skema Kepala Cabang/Manajer. Bimtek ini merupakan rangkaian kegiatan untuk mengikuti uji kompetensi,” ujar Ibu Koesoemo Wardhani, Ketua Kopwan SBW dalam kata sambutannya.

Bimtek SKKNI yang diselenggarakan selama 3 hari tersebut diikuti 24 peserta dari berbagai wilayah Jawa Timur. Selama 3 hari mulai 27 Januari itu, peserta mendapatkan 11 materi yang disampaikan oleh para narasumber dari Kopwan SBW yang telah mendapat sertifikasi sebagai assesor. Sedangkan uji kompetensi dilakukan 2 assesor dari LSP Koperasi Nusantara. Dari hasil assessment, semua peserta dinyatakan kompeten sebagai manajer atau kepala cabang. (gt)