Untuk pengembangan wawasan pengelolaan koperasi, Pengurus dan Pengawas Kopmen Setia Bhakti Wanita telah melakukan study banding ke beberapa koperasi pada Oktober lalu. Kegiatan tersebut terkait dengan perubahan Kopwan SBW menjadi Koperasi Konsumen dengan aneka usahanya.
Salah satu koperasi yang dikunjungi adalah Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung -Malang. KAN Jabung merupakan Koperasi Produksen yang anggotanya terdiri dari peternak sapi perah dan petani tebu. Koperasi yang telah dinobatkan sebagai Koperasi Produsen Berprestasi Terbaik Tingkat Nasional pada 2013 ini, juga membuka usaha dibidang retail untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari anggotanya.
Dari kunjungan tersebut, ternyata pengelola KAN Jabung tertarik dengan pola pengelolaan usaha simpan pinjam dengan system tanggung renteng. Untuk itulah, Pengurus, Pengawas dan para manajer usahanya mengadakan kunjungan balik ke Kopmen SBW pada 4 Nopember lalu.
Pada kunjungan tersebut, rombongan dari KAN Jabung diajak menyaksikan langsung penerapan system tanggung renteng di kelompok. Bertepatan pada tanggal kunjungan tersebut ada dua kelompok yang sedang melakukan pertemuan kelompok secara offline yaitu kelompok 08 dan kelompok 513.
“Luar biasa antusias anggota dalam pertemuan kelompok. Kondisi seperti itu yang sulit dilakukan di KAN Jabung yang anggotanya terdiri dari para petani dan peternak. Apa kiatnya untuk bisa menjadikan anggota mau aktif berpartisipasi dikelompok,” tukas Herman Soepardjono, Ketua I KAN Jabung.
Menaggapi pernyataan tersebut, Chandra Fatmawati, Wakil Ketua II Kopmen SBW menyampaikan bahwa ada hal yang seringkali dilupakan bagi pihak yang mencoba menerapkan system tanggung renteng. Hal tersebut adalah pendampingan yang terus menerus dan tuntas. Pendampingan kelompok di Kopmen SBW dilakukan oleh PPL. (gt)