Pagi itu dua big bus dan dua bus medium meluncur menuju Solo. Meskipun jarak antara Surabaya dan Solo sekitar 250 km, tapi perjalanan itu terasa singkat. Bagaimana tidak, canda tawa dan gelegar musik mewarnai sejak bus meluncur dari Jl Jemur Andayani Surabaya. Ada yang bernyanyi, ada yang berjoget hingga canda tawa mewarnai sepanjang perjalanan.

Pendek kata, perjalanan karyawisata PJ tahun 2022 ini bagaikan menemukan oasis ditengah padang pasir yang panas. “Dua tahun kita tidak boleh kemana-mana, karena covid. Lha sekarang kita bisa beramai-ramai wisata…ya senang lah. Kita bisa bertemu teman-teman dan kumpul seperti ini. Kapan maneh… koyok ngene nek gak karo SBW (Kapan lagi bisa seprti ini kalau tidak bersama SBW-red) ,” celetuk Masronah dari kelompok 571 sambil terus berjoget.

Karyawisata dengan tujuan Solo ini diikuti 128 anggota dari 64 kelompok. Karena memang setiap kelompok mendapat hak 2 anggota untuk mengikuti karyawisata. Sebetulnya hak tersebut untuk PJ 1 dan PJ 2, itulah sebabnya disebut Karyawisata PJ. Namun pada karyawisata yang diselenggarakan pada 18-19 Maret tersebut banyak PJ yang tidak bisa ikut dan digantikan oleh anggota.

Karyawisata ini merupakan agenda rutin Kopwan SBW yang diselenggarakan 2 tahun sekali. Sedang pembiayaannya dari alokasi dana Pendidikan bagian anggota. Namun pandemi covid membuat agenda ini mengalami penundaan hingga 2 tahun. Karena covid pula, membuat penyelenggaraan karyawisata dipecah menjadi 2 tujuan yaitu Solo dan Semarang dengan total peserta 912 anggota.

Untuk tujuan Solo juga dipecah menjadi 2 route. Pada hari pertama untuk bus 1 dan 2 langsung menuju House of Badriyah. Kemudian sasaran wisata berikutnya Haritage Palace. Sedang pada hari kedua lebih banyak pada wisata belanja selain tempat wisata Astana Giribangun tempat dimakamkannya Presiden Soeharto. Sementara untuk bus 3 dan 4 menempuh route sebaliknya.

Berwisata selama 2 hari di wilayah Solo itu membuat peserta merasa puas. Dari angket melalui googel form yang diisi setelah pulang menunjukkan sekitar 97 % menyatakan sangat puas dan puas. Hanya pada pelayanan terkait transportasi yang menyatakan sangat puas dan puas sekitar 77%. Ketidak puasan tersebut dinyatakan oleh peserta yang berada di bus 3 dan 4. Cukup beralasan memang, karena bus tersebut adalah bus medium yang sempit dan goyangannya sangat terasa saat meluncur dijalan tol.

Walaupun demikian, tidak mengubah suasana ceria. Goyangan bus dibuat enjoy aja dan justru membuat jogetan didalam bus semakin seru. Bahkan keseruan tidak hanya terjadi di sepanjang perjalanan dan di tempat wisata. Keseruan juga terjadi saat berada di PGS sambil menunggu hujan reda. Kebetulan saat itu ada live music, tak ayal anggota SBW yang memang gemar menyanyi itupun menyumbangkan suaranya. Lagu Didi Kempot yang dibawakannya membuat halaman PGS bergoyang heboh oleh kehadiran anggota Kopwan SBW. (gt)