Bagai burung yang lepas dari sangkar dan terbang bebas. Begitulah yang dirasakan anggota Kopwan SBW, dimana hasrat bepergiannya sempat tertahan selama dua tahun akibat pandemi covid. Tak mengherankan bila euforia terjadi selama perjalanan karyawisata yang diselenggarakan Kopwan Setia Bhakti Wanita pada Maret lalu.

 Sudah menjadi agenda rutin, setiap dua tahun sekali, Kopwan Setia Bhakti Wanita menyelenggarakan karyawisata untuk para PJ kelompok. Sebenarnya kegiatan karyawisata PJ itu sudah direncanakan untuk diadakan pada 2020. Tapi, pandemi covid membuat agenda tersebut ditunda dan direncanakan kembali untuk dilaksanakan pada 2021. Ternyata pada 2021, varian baru covid justru menggila dan banyak memakan korban. Tak ayal karyawisatapun ditunda kembali.

Akhirnya dengan diwarnai rasa was-was, agenda karyawisata PJ kembali disetujui dalam Rapat Anggota untuk dilaksanakan pada tahun 2022. Sebenarnya cukup banyak juga anggota yang tidak setuju, karena khawatir. Setidaknya dari hasil voting tercatat 25,17% yang menyatakan karyawisata ditunda tahun depan. Tapi karena lebih banyak yang memilih untuk dilaksanakan, maka kegiatan yang menggunakan dana Pendidikan bagian anggota tersebut diputuskan untuk dilaksanakan pada akhir Maret 2022.

Sebelumnya juga sudah dibagikan kuesioner tentang pilihan tujuan wisata. Dalam hal ini tercatat sebanyak 67 kelompok memilih tujuan wisata Solo dan 397 kelompok memilih tujuan semarang. Karena setiap kelompok mendapat hak 2 anggota untuk mengikuti Karyawisata PJ, maka jumlah peserta Karyawisata mencapai 926 anggota. Jumlah yang cukup besar dan sangat riskan diera pandemi saat ini.

Dengan jumlah peserta yang cukup besar itu, tujuan wisata tidak difocuskan pada satu tujuan. Dengan demikian hasil kuesioner pilihan tujuan wisata menjadi acuan. Hasilnya tercatat 67 kelompok yang mengikuti paket wisata Solo dan 397 kelompok mengikuti paket wisata Semarang. Walaupun kemudian saat keberangkatan tercatat ada 7 kelompok yang batal ikut.

Permasalahan tidak hanya cukup disitu. Karena walau sudah dipecah menjadi 2 tujuan wisata, ternyata jumlahnya masih tergolong besar. Sehingga rombongan karyawisata tersebut harus dipecah lagi. Untuk paket wisata Solo, dipecah menjadi 2 route yang dilaksanakan pada 18-19 Maret. Sedangkan untuk yang ke Semarang dipecah menjadi 2 gelombang dan setiap gelombang dipecah lagi menjadi 4 route yang berbeda. Gelombang I terdiri dari 10 bus yang berangkat pada 25 Maret sedang gelombang II juga 10 bus berangkat pada 26 Maret.

Family Gathering yang biasanya dilaksanakan di ballroom hotel dengan berkumpul semua peserta, juga tidak bisa dilaksanakan. Makan malam yang biasanya secara prasmanan diganti dengan box. Sehingga tidak sampai terjadi kerumunan.

Kendati banyak keterbatasan dalam karyawisata kali ini, namun anggota merasa senang. Bahkan rata-rata menyatakan sangat puas dan puas. Apalagi kegiatan ini sempat tertunda sampai 2 kali. Ibaratnya mendapat air minum setelah menahan dahaga cukup lama. Tak mengherankan bila euphoria sudah terasa sejak bus berangkat dari Jl. Jemur Andayani. Rasa rindu untuk bertemu sesama anggotapun serasa terobati saat itu.  (gt)