Sudah menjadi agenda rutin 2 tahun sekali, Kopmen Setia Bhakti Wanita memberangkatkan anggotanya untuk berkaryawisata. Sesuai dengan keputusan Rapat Anggota pada 21 Desember 2023, karyawisata PJ diadakan dengan tujuan Banyuwangi. Dalam keputusan juga disebutkan setiap kelompok diwakili 2 anggota. Dalam hal ini diutamakan adalah Penanggung Jawab (PJ) kelompok. Program kerja tahun 2024 ini telah dilaksanakan mulai 20 hingga 23 Agustus 2024.
Mengingat jumlah peserta Karyawisata PJ mencapai 902 anggota, maka rombongan dibagi menjadi 2 gelombang. Gelombang I berangkat pada 20 Agustus pukul 22.00 WIB yang diikuti 456. Sedang gelombang II berangkat pada 21 Agustus pukul 22.00 WIB dengan 446 peserta. Masing-masing gelombang menggunakan 11 bus.
Tak mengherankan bila halaman Ruko Surya Inti Permata sebagai meet point malam itu nampak penuh sesak. Bus sebanyak 11 unit yang sudah mulai berdatangan sejak pukul 19.00 WIB itu berjajar parkir sampai ke halaman belakang. Belum lagi kendaraan para pengantar peserta yang menambah kepadatan halaman parkir Surya Inti Permata. Hal serupa juga terjadi saat kepulangan rombongan pada tanggal 22 dan 23 Agustus.
Sekitar pukul 04.00 WIB rombongan sebanyak 11 big bus itu, mulai memasuki Dusun Pancer. Karena memang Pulau Merah dan Pantai Mustika menjadi destinasi pertama yang dikunjungi dalam trip Karyawisata PJ 2024 ini. Dalam hal ini rombongan dibagi 2. Bus 1 sampai bus 6 menuju Pulau Merah. Sedangkan Bus 7 sampai Bus 11 menuju Pantai Mustika. Di kedua destinasi yang berada di Dusun Pancer itu rombongan sebanyak 456 anggota bisa sholat subuh, makan pagi dan eksplore destinasi. Namun untuk rombongan gelombang II datangnya agak lebih siang. Karena beberapa bus lebih memilih untuk berhenti di beberapa masjid untuk transit.
Dari Pantai Mustika dan Pulau Merah, 11 bus keluar beriringan menuju De Djawatan Forest. Bus yang berjalan beriringan membelah jalan Desa Pancer itupun menjadi perhatian warga disepanjang jalan. Sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan mulai memasuki De Djawatan Forest. Ditempat inilah peserta bisa menikmati pemandangan hutan dengan pohon-pohon besar yang menaungi. Pemandangan yang tersaji tak ubahnya hutan Fangorn dalam film Lord of the Rings. Tak mengherankan menyia-nyiakan waktu untuk berswa foto.
Dari De Djawatan Forest, rombongan bergerak menuju Taman Nasional Baluran. Semula dijadwalkan untuk singgah di pusat oleh-oleh yang ada di Banyuwangi, tapi berhubung saat itu ada karnaval di Desa Wongsorejo, rombonganpun terus melaju memburu waktu agar bisa terlepas dari kemacetan. Kemacetan sudah mulai terjadi saat rombongan bus terakhir baru lepas dari Wongsorejo.
Karena bus tidak bisa memasuki kawasan Taman Nasional Baluran, untuk perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan shuttle. Sebanyak 29 unit elf mengantarkan rombongan memasuki Kawasan Taman Nasional Baluran. Iring-iringan rombongan Karyawisata PJ ini seakan rombongan wisata di padang savana Afrika. Gunung dan padang savana menjadi view menarik untuk diabaikan sebagai kenang-kenangan. Rombongan terus menembus hutan menuju Pantai Bama yang berada diujung Baluran.
Menjelang sore, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Situbondo. Karena sasaran berikutnya adalah Utama Raya Beach. Ditempat inilah rombongan makan malam dan beristirahat di hotel maupun cottage yang berada di Utama Raya. Paginya rombongan menikmati breackfast dengan view pantai. Beberapa anggota ada yang kemudian mencoba wahana pantai.
View pantai tidak hanya sampai disitu, karena tujuan berikutnya makan siang ditepi pantai Bohay. Disinilah rombongan Karyawisata PJ menunjukkan kehebohannya. Karena saat itu Rumah Makan Bohay juga menyajikan live music. Tak menyia-nyiakan kesempatan, anggotapun maju tanpa malu-malu. Merekapun unjuk kemampuan bernyanyi. Sedangkan yang tidak bisa, merekapun bergoyang. Kehebohanpun terus berlanjut dengan lomba kreasi antar bus. (gt)