Lomba batik SBW telah digelar pada 29 Maret lalu. Namun tidak hanya sampai disitu. Lomba dalam rangka peringatan HUT ke 40 Kopwan SBW itu, ternyata ada lanjutannya. Setelah batik SBW diketemukan, pada 24 Mei lalu digelar lomba desain model seragam batik SBW. Sehingga lengkaplah sudah, diusianya yang ke 40 tahun, Kopwan SBW tidak hanya memiliki batik, tapi juga model seragam batiknya.
Lomba yang diselenggarakan di lantai 2 gedung tengah itu diikuti 28 anggota. Kendati demikian, acara berlangsung hingga pukul 4 sore. Anggota yang ikutpun begitu antusias mempresentasikan hasil karyanya. Mereka berkeyakinan karyanyalah yang terbaik dan pantas menjadi model seragam batik SBW. Atau paling tidak dengan ikut lomba ini, membuat mereka bisa menunjukan potensinya yang selama ini terpendam.
Dalam lomba ini, karya peserta dinilai dari 4 aspek. Desain yang ditampilkan merupakan karya sendiri dan belum pernah diikutkan lomba. Selain itu desain untuk seragam formal. Sedang ketiga dilihat dari aspek kreatifitas, unik dan inovasi. Terakhir akan dilihat dari aspek estetika.
Untuk lomba ini, Panitia HUT mendatangkan juri yang profesional dan berkompeten dibidangnya. Bapak Denny Djoewardi adalah owner La Mode School of Fashion. Kemudian ada Ibu Dra Tri Kusumaningtyastuti, MM adalah guru SMKN 6 Surabaya. Selanjutnya ada Ibu Ria Badriyah, SH. M.hum adalah pegiat UKM yang sudah malang melintang diberbagai lomba sebagai juri. Diantaranya juri ajang bakat desain baju anak dan remaja di Bali.
Dari 31 anggota yang mendaftar dalam lomba ini, ternyata tidak semuanya ikut. Ada 3 anggota yang akhirnya mengundurkan diri sehingga dalam lomba ini diikuti 28 anggota. Dari jumlah tersebut dipilih 3 peserta sebagai pemenangnya. Mereka adalah Ibu Yustina W dari kelompok 383 peraih juara I. Kemudian Ibu Umi Kulsum dari kelompok 364 peraih juara II dan Ibu Oei Liang Ing dari kelompok 093 sebagai juara III. (gt)