“Jangankan untuk nabung, untuk makan sehari-hari aja gak cukup,” celetuk salah satu pengemudi becak yang siang itu dihadirkan ke Kopwan SBW. Memang pada 26 Desember lalu, sekitar 20 pengemudi becak dihadirkan di gedung III Kopwan SBW. Mereka adalah pengemudi becak yang berada di Kecamatan Wonocolo – Surabaya.
Pengemudi becak yang mangkalnya disekitar Kantor Kopwan SBW tersebut mendapat sosialisasi tentang Program Kabin Cacak (Kelompok Binaan Cak Becak). “Kami ingin bapak -bapak ini bisa mempunyai simpanan di koperasi kami. Tapi jangan kuatir nanti bapak-bapak akan kami beri buku simpanan yang didalamnya sudah ada isinya,” tukas Ibu Indra Wahyuningsih, Ketua Kopwan SBW.
Simpanan tersebut lanjutnya akan menjadi modal yang nantinya bisa untuk mengajukan pinjaman tanpa dikenakan jasa. Dari besarnya simpanan itu pula, nantinya akan menjadi perhitungan besarnya nilai pinjaman yang bisa diberikan. Untuk itu diharapkan setiap bulan para pengemudi becak tersebut bisa menyisihkan penghasilannya untuk disimpan di Kopwan SBW. Semakin besar simpanannya maka akan semakin besar pula pinjaman yang didapat.
Untuk program Kabin Becak ini, Kopwan SBW bekerjasama dengan Yayasan Nurul Hayat. Sementara Yayasan Nurul Hayat sudah menjalankan program yang sama dengan nama Matabaca (Majelis Ta’lim Abang Becak) yang kini telah menjangkau 1.560 orang. Mereka berasal dari 32 pangkalan becak yang ada diseluruh Surabaya. Setiap bulan, mereka menyisihkan waktu untuk datang ke masjid-masjid tempat dilaksanakannya ta’lim. Sebagai apresiasi atas kesedian mereka untuk mengaji, Yayasan Nurul Hayat memberikan layanan berobat gratis, pinjaman tanpa bunga, dan santunan hari raya.
Program Matabaca inilah yang diadopsi Kopwan SBW untuk pemberdayaan pengemudi becak dalam program Kabin Cacak. Program ini merupakan salah satu bentuk penyaluran dana SBW Peduli. (gt)