Ada pesan moral buat keluarga Indonesia saat puncak acara peringatan Harkop ke 71 di Lamongan pada 20 Juli lalu. Pesan moral tersebut disampaikan lewat tari 1821 ciptaan Bupati Lamongan. Tari yang dimainkan sejumlah anak tersebut menggambarkan perlunya perhatian orang tua pada anak-anaknya.

Kesibukan orang tua ditambah lagi kehadiran gadget membuat kehidupan keluarga tidak lagi harmonis. Bukan saja orang tua, tapi juga anak sibuk dengan gadget masing-masing, sehingga tidak ada waktu untuk bisa bercengkrama. Akibatnya norma budaya dan agama semakin menjauh dari keluarga.

Melalui tarian tersebut ada pesan agar orang tua meluangkan waktunya untuk bisa bercengkrama bersama anak. Waktu tersebut mulai dari pukul 18.00 hingga pukul 21.00. Dalam waktu itulah diharapkan orang tua bisa lebih memperhatikan anak-anaknya. Sehingga perkembangan anaknya tidak sampai melakukan hal-hal yang menyimpang.

Masalah tersebut sesuai dengan tema peringatan Harkop ke 71 yakni Peran Generasi Muda Koperasi Menghadapi Fenomena Ekonomi Milenial menuju Revolusi Indudstri 4.0. Mempersiapkan generasi muda yang handal dalam menghadapi revolusi industri 4.0 memang tidak bisa lepas dari peran keluarga dalam hal ini orang tua.

Peringatan Harkop tingkat Provinsi tahun ini dipusatkan di Stadion Suryajaya Lamongan. Pada kesempatan tersebut hadir Bapak Sokarwo dan Bapak Fadeli, Bupati Lamongan. Puncak peringatan ini juga dihadiri para pegiat koperasi dari berbagai daerah di wilayah Jawa Timur. Tak terkecuali Kopwan Setia Bhakti Wanita yang membawa sekitar 75 orang dalam rombongannya.

Disamping itu, untuk memeriahkan peringatan Harkop tersebut juga digelar pameran yang menampilkan produk-produk koperasi dan UKM di Jawa Timur. Untuk pameran tersebut Kopwan Setia Bhakti Wanita mendapat dua stand. Hal tersebut dimanfaatkan untuk lebih mengenalkan Kopwan Setia Bhakti Wanita kepada masyarakat Jatim. Selain itu di stand tersebut juga ditampilkan produk-produk anggota yang tergabung dalam FKJU. (gt)