Permodalan

Asset & Permodalan

Berawal dari sebuah garasi salah satu anggota yang jadi pengurus. Kini gedung 2 lantai di atas tanah seluas 1.400 m2 telah dimiliki. Memang semuanya tidak begitu saja terjadi melainkan melalui proses perjalanan panjang .

Ali Marwan
Peresmian gedung Kopwan SBW Tahap III oleh Meneg Kop & UKM Ali Marwan Hanan

Sebelum memiliki gedung sendiri, Kopwan Setia Bhakti Wanita menyewa kantor milik Puskowanjati di Jl Panglima Sudirman. Sampai akhirnya sebidang tanah di Jl Jemur Andayani 55 terbeli. Kemudian di atasnya dibangun gedung lantai 2 dan 1988 diresmikan Bapak Bustanil Arifin sebagai Mentri Koperasi waktu itu. Untuk memiliki gedung I ini, atas kesepakatan anggota, SHU selama 5 tahun tidak dibagikan.

Kebutuhan terus bertambah, luas gedung serasa sesak ketika anggota telah mencapai 6000 orang. Kembali anggota urunan sebesar Rp 16 ribu yang diangsur selama 5 bulan. Hasilnya sebuah gedung lantai 2 diatas tanah seluas 400 m2. Dan 13 Januari 1996 diresmikan pemakaiannya oleh Bapak Subiyakto Tjakrawardaya Mentri Koperasi waktu itu.

Waktu terus berjalan anggota terus bertambah hingga 10 ribu lebih dan kegiatan semakin meningkat. Tak ayal gedung yang ada serasa sesak. Kembali Kopwan Setia Bhakti Wanita membeli sebidang tanah untuk memperluas gedung lama tanpa harus minta sumbangan anggota seperti sebelumnya. Dengan adanya gedung baru ini unit toko bisa dikembangkan menjadi swalayan. Dan peresmiannya oleh Bapak Ali Marwan Hanan sebagai Meneg Kop & UKM pada 22 April 2003. Hal tersebut juga merupakan rangkaian acara peringatan seperempat abad usia Kopwan Setia Bhakti Wanita. Ditahun 2007 Kopwan Setia Bhakti Wanita membeli gedung yang berada disamping gedung III. Gedung IV inipun difungsikan sebagai Griya Tamu Kopwan SBW tapi dalam perjalanan waktu, Usaha baru inipun tak bisa dilanjutkan.

Bustanil Arifin
Peresmian gedung I oleh Bustanil Arifin, Menteri Koperasi waktu itu.

Sementara asset juga terus berkembang, sampai akhir tahun 2019 aseetnya telah mencapai Rp 213,7 milyar. Sedang volume usaha mencapai Rp 294,5 milyar . Untuk komposisi permodalan antara  modal sendiri dibanding modal luar pada tahun 2019  adalah  100 : 89,5.  Hal ini menunjukkan Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita semakin mandiri.