Menyelenggarakan Rapat Anggota, tentu merupakan hal biasa bagi Kopwan SBW. Tapi bagi koperasi kebanyakan ternyata tidak demikian. Diantaranya terjadi di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Hal tersebut terungkap ketika rombongan dari Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pohuwato- Provinsi Gorontalo berkunjung ke Kopwan SBW pada 1 Maret.

DSC_3800 web
Beginilah RAT Kopwan SBW

Dalam kata sambutannya Ibu Norma, Kepala Bidang Koperasi yang menjadi pemimpin rombongan saat itu mengatakan baru ada 28 koperasi yang telah menyelenggarakan RAT. “Dikabupaten Pohuwato terdapat 121 koperasi. Namun yang tergolong aktif hanya 78 koperasi. Sedangkan yang telah menyelenggarakan RAT baru ada 28 koperasi,” tukasnya.

Disampaikan juga, ia telah mengetahui keberadaan Kopwan SBW dari internet. Kebetulan ketika mengadakan kunjungan ke Dinas Koperasi & UMKM Kota Surabaya juga disarankan untuk berkunjung ke Kopwan SBW. “Sebelumnya kita tahu dari internet kalau di Surabaya itu ada koperasi besar yaitu Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita. Jadi kita sangat senang sekali ketika diarahkan ke koperasi ini yang ternyata memang luar biasa,” ujar Ibu Norma.

Kunjungan ini dimaksudkan untuk menginspirasi koperasi di Pohuwato agar bisa berkembang seperti koperasi di Jawa Timur. Karena dari tahun ke tahun kondisi koperasi di Pohuwato tidak ada kemajuan. Diharapkan dengan kunjungan ke SBW ini bisa menjadi inspirasi untuk membuat terobosan sebagai upaya memajukan koperasi di Pohuwato. Rombongan dari Pohuwato ini terdiri 10 orang dan 6 diantaranya pengurus koperasi.

Tiga hari kemudian, juga ada kunjungan dari KUD Pelita Makmur Kabupaten Maluku Tengah. KUD yang dibentuk sejak 1975 ini bergerak dibidang simpan pinjam dan termasuk koperasi terbaik di Kabupaten Maluku Tengah. Kini anggotanya mencapai 500 oran dan sudah dikelompok-kelompokan berdasarkan profesi atau jenis pekerjaanya. Diantaranya kelompok peternak sapi.

Dengan kondisinya saat ini, mereka ingin mengetahui lebih jauh tentang system tanggung renteng. Sebetulnya system tanggung renteng ini telah mereka kenal sejak Kopwan SBW dibawah kepemimpinan Ibu Yoos Lutfi. Sayangnya kedatangan rombongan yang terdiri dari 11 orang ini sifatnya hanya study banding. Sehingga yang mereka dapatkan juga sekilas saja. Tapi diwaktu lain rombongan yang terdiri dari para pengurus, pengawas dan anggota ini ingin mengikuti paket pelatihan system tanggung renteng. (gt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.