Keberadaan Learning Center SBW sebetulnya sudah sejak 2004. Pembentukan tersebut terkait dengan tugas dari Kementerian Koperasi dan UMKM agar Kopwan SBW melakukan replikasi sistem tanggung renteng di 7 provinsi. Seiring dengan itu pula semakin banyak tamu yang datang ke Kopwan SBW, baik itu untuk study banding maupun pelatihan.

Tepatnya pada 9 Agustus 2004, Learning Center SBW terbentuk dan diresmikan Bp Sutarto, Deputy Kementrian Negara Koperasi dan UKM kala itu. Peresmian itupun bersamaan dengan diadakannya pelatihan sistem tanggung renteng untuk koperasi penerima dana MAP (Modal Awal Pendanaan). Saat itu ada 40 peserta yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Yokyakarta dan Jawa Timur.

Sejak itu, Unit Learning Center menangani kegiatan study banding dan pelatihan dari pihak luar. Tapi sayangnya, meskipun sudah terbentuk sebagai unit, tapi secara kelembagaan belum jelas. Semua kegiatan terkait study banding dan pelatihan ditangani langsung oleh pengurus. Bapak Soebroto, tenaga ahli Kementerian Koperasi dan UKM selaku inisiator terbentuknya LC juga selalu mendorong untuk mengkongkritkan bentuk LC sebagai unit.

Baru pada 2017, LC sebagai unit dari Kopwan SBW terlembagakan walau dalam bentuk sederhana. Secara struktur LC bertanggungjawab langsung kepada pengurus dalam hal ini Ketua Kopwan SBW sebagai penanggung jawabnya. Sedang dalam operasionalnya, LC terbagai dalam dua devisi yaitu devisi Diklat dan devisi Litbang. Sebagai kegiatan perdananya, LC telah mengadakan pemantapan sistem tanggung renteng untuk anggota. Kegiatan ini berlangsung pada 15, 21, 22, 26, 27 Oktober dengan 756 peserta.

Untuk semakin memantapkan langkah LC kedepan, pada 28 Oktober lalu pengurus Kopwan SBW mengajak Koordinator LC dan penanggung jawab Diklat melakukan study banding ke LAPENKOP NAS (Lembaga Pendidikan Perkoperasian) di Bandung. Sebuah lembaga diklat dibawah Dekopin yang telah terbentuk pada 24 Mei 1995.

Pada kesempatan tersebut, rombongan dari Kopwan SBW ditemui oleh Bapak Arifuddin, Direktur LAPENKOP Nasional. Di gedung LAPENKOP Nasional yang berada dilingkungan kampus INKOPIN di Jatinangor – Sumedang tersebut, Bapak Arifuddin memaparkan sejarah LAPENKOP. Berbagai modul pelatihan dari LAPENKOP juga dipaparkan secara singkat.

Diakhir pembicaraan, antara Pengurus Kopwan SBW dan LAPENKOP muncul kesepakatan untuk mengadakan pelatihan bagi pemandu. Pelatihan tersebut akan direncanakan dalam kegiatan ditahun 2018.  Dalam hal ini, akan diadakan Pelatihan Pemandu (PPD) 1 dan berlanjut pada PPD 2. Bahkan LAPENKOP bersedia membiayai untuk 20 peserta yang ikut dalam PPD 2. (gt)