SBW Peduli

Masalah kebersamaan dari keluarga besar Kopwan SBW memang tidak perlu diragukan lagi. Begitu pula dengan kepedulian terhadap sesama. Terbukti, semua kelompok mengirimkan sumbangan anggotanya untuk korban bencana di Ponorogo. Dari sumbangan anggota itupun terkumpul dana sekitar Rp 64 juta. Penggalangan dana ini merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan HUT ke 39 Kopwan SBW.

Memang tidak seluruh sumbangan anggota tersebut disalurkan untuk korban bencana tanah longsor di Desa Banaran Kec. Pulung Kab Ponorogo. Sebagian dana tersebut juga disalurkan ke Desa Krebet Kec Jambon Kab Ponorogo. Desa ini adalah salah satu dari 5 desa yang dikenal sebagai kampung idiot (down syndrome). Walaupun warga yang mengalami down syndrome di desa ini bukanlah yang terbanyak.

“Desa Krebet ini terdiri dari 6 pedukuhan dengan penduduk sekitar 200 keluarga. Warga yang mengalami keterbelakangan mental hampir merata ada diseluruh pedukuhan. Saat ini ada 140 orang yang mengalami keterbelakangan mental,” papar Bapak Sumiran, Kepala Desa Krebet.

Dana yang disalurkan untuk Desa Krebet ini, sebesar Rp 9 juta. Bantuan itupun dirupakan dalam bentuk sembako untuk 140 orang. Sedang sebagian lagi untuk sarana desa. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada warga yang mengalami down syndrome di balai desa Krebet. Sedangkan bantuan untuk sarana desa diterimakan langsung kepada kepala desa.

Setelah dari Desa Krebet, rombongan Kopwan SBW yang terdiri dari Pengurus, Pengawas, Tim SBW Peduli dan beberapa perwakilan anggota meluncur ke Desa Banaran. Desa yang pada 1 April lalu dilanda bencana tanah longsor yang mengakibatkan 28 orang meninggal dunia dan 36 rumah hancur.

SBW Peduli

Sebetulnya perjalanan menuju ke Desa Banaran cukup menyegarkan mata. Karena di kanan-kiri jalan tersaji panorama perbukitan yang indah. Tapi begitu mendekati pusat Desa Banaran, kepiluan mulai terasa. Bagaimana tidak, sekitar 100 m dari balai desa, sudah terlihat gundukan tanah yang menyerupai bukit baru. Disitulah tumpukan terkahir dari tanah longsor yang berpusat di Dusun Tangkil yang jauhnya sekitar 1 km.

Disekitar perbukitan yang baru terbentuk itu bisa terlihat bagaimana keganasan alam yang telah merubah wajah indah Desa Banaran. Beberapa rumah nampaknya sangat berbahaya untuk dihuni karena berada pada aliran tanah longsor. Kemudian naik lagi keatas terlihat rumah yang hancur dan terendam lumpur. Disana juga bisa disaksikan ada dua mobil yang sudah tidak bebentuk karena digulung lumpur. Untuk itulah diarea tersebut diberi tanda zona merah.

Dana dari sumbangan anggota Kopwan SBW yang disalurkan untuk Desa Banaran ini sebesar Rp 55 juta. Dengan rincian Rp 5 juta untuk membantu perbaikan sarana desa sedangkan Rp 55 juta untuk masyarakat Desa Banaran yang telah menjadi korban tanah longsor. Dana bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Bapak Sarnu, Kepala Desa Banaran pada 20 Mei di Balai Desa Banaran. (gt)